INDRAMAYU – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim – Syaefudin, mampu meyakinkan 1,3 juta pemilih Kabupaten Indramayu pada agenda debat publik yang di selenggarakan KPU Indramayu di Hotel Holiday Inn, Pasteur, Bandung, Senin 4 Nopember 2024.
Ketiga Paslon peserta Pilkada Indramayu yakni nomor urut 1, Bambang Hermanto – Kasan Basari, nomor urut 2, Lucky Hakim – Syaefudin dan nomor urut 3, Nina Agustina – Tobroni, sudah menyampaikan Visi Misi dalam paparan kampanye Debat Terbuka tersebut.
Dari ketiga Paslon yang sudah menyampaikan paparan Visi Misi. Paslon Lucky Hakim – Syaefudin, terlihat mampu menguasai panggung debat, lewat performen sesi pertama dengan tegas dan terstruktur menyentil Paslon nomor 3 sebagaimana dalam papara dipanggung yang disediakan KPU Indramayu.
Lucky Hakim menyentil jika bupati bukanlah raja yang mesti minta dilayani rakyatnya, bupati dan wakil mesti memposisikan diri sebagai pelayan rakyat yang selalu menyempatkan mendengarkan keluh kesah rakyat, bersikap ramah, tidak marah marah dan bertutur kata lembut serta akhlak baik.
Menurut Lucky, ia sudah mengunjungi semua desa di Indramayu dengan 1700 lebih tempat untuk mendengarkan keluhan semua kelompok sosial masyarakat.
“Ibu Nina, saya enggak berani menjelekkan ibu. Tapi, selama turun ke masyarakat saya mendengar langsung keluhan masyarakat, seperti sawah kering, sawah yang gagal panen, dangkal muara, sulitnya melaut, sampai sulitnya perizinan, serta lambatnya perbaikan jalan bahkan masalah sampah yang kian menumpuk juga masih banyak warga yang putus sekolah hingga Indramayu berada di posisi daerah termiskin di Jabar. Ini semua harus dikerjakan segera,” katanya.
Sentimen positif Lucky Hakim didampingi Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin mengemuka, saat membedah persoalan pelayanan publik berkaiatan dengan banyaknya pejabat eselon II yang kosong dan dijabat oleh Plt, serta anggaran open biding yang mubazir sangat berpengaruh pada pelayanan dasar masyarakat.
Closing statemen Cabup Lucky Hakim yang menjadi perhatian publik adalah saat dirinya menyatakan bahwa manusia tidak sempurna, jika selama dirinya melakukan kampanye terucap kata kata yang menyakitkan semua pihak terutama kepada Cabup Nina Agustina dan Bambang Hermanto terpublish dalam momentum Debat Terbuka tersebut. Paslanya Pilkada Indramayu merupakan kompetisi politik tidak bisa ditafsirkan sebagai musuh politik, bagi Lucky Hakim, yang terlibat dalam politik di Kabupaten Indramayu dulu satu perjuangan yang sama, maka kompetisi politik adalah bukan musuh pribadi dan ia meyakini pasca Pilkada semuanya akan merukun kembali.
“Mba Nina mohon maaf jika tutur kata saya salah sekali lagi saya mohon maaf, pak kasan saya juga minta maaf, pak Baher pak Tobroni semuanya saya mohon maaf,” ungkapnya di ahir Debat. (**).