“RAJA TANPA MAHKOTA” Pemerintah tanpa kehormatan
Pemalang – Jateng,- Bukan bermaksud mendiskreditkan Pemerintah , Tulisan ini lebih mengingatkan kepada MAHAKARYA leluhur Bangsa Indonesia ,akan hebatnya mereka berkarya dalam segala lini kehidupan masa lalunya , baik dalam seni Bangunan ( Candi , artefak , Gapura ) ,Alat alat pertanian , Pakaian adat , Makanan , aneka kreasi seni budaya , karya tulis berupa , Kitab kitab , lagu atau tembang yang menceritakan berbagai aspek hidup ,ekonomi , politik ,sosial , budaya , pertahanan , keamanan Rakyat semesta ( EKPOLESOSBUD HAMKARATA ) .
Salah satu karya Pujangga besar , Bangsa Indonesia yang hidup di Tanah Jawa , Raden Said atau lebih dikenal di kalangan masyarakat kita sekarang sebagai Sunan kalijaga , salah satu dari sembilan wali , yang menyebarkan ajaran agama Islam di Nusantara , yaitu Tembang atau lagu lagu yang merakyat , di samping itu beliau Kanjeng Sunan Kalijaga , merupakan Pionir dalam Seni Pewayangan Tanah Air .
Menurut sumber Gramedia Blog ,ada salah satu karya Sunan Kalijaga yang isinya MENGINSTRUKSIKAN agar Para Penguasa ( Raja – Raja ) untuk menjaga Stabilitas Keamanan dan Kewibawaan wilayah kerajaannya , dengan selalu mengerti seluk beluk kehidupan Rakyatnya di semua sisi kehidupan mereka EKPOLESOSBUD HAMKAMRATA .
Sebuah Tembang berjudul GUNDUL – GUNDUL PACUL ,di ciptakan dengan Narasi yang sangat teliti dan hati – hati, bukan kaleng – kaleng ,berikut petikan syair lagu tersebut :
GUNDUL GUNDUL PACUL CUL GEMBELENGAN .
NYUNGGI NYUNGGI WAKUL KUL GEMBELENGAN
WAKUL GELIMPANG SEGANE DADI SAK RATAN
WA..KUL..GELIMPANG..SEGANE…DADI..SAK..RATAN..
Gundul gundul Cangkul
Sembrono..
Membawa bakul ( di atas kepala ) dengan sembrono
Bakul terguling , nasinya tumpah se halaman.
Lirik lagu tersebut terkesan sederhana akan tetapi sarat akan makna , sayangnya Msyarakat Indonesia , khususnya Orang Jawa sendiri banyak yang tidak tahu ,makna dibalik lagu tersebut ,padahal luar biasa artikukasi dari bait tembang dolanan bagi anak – anak pada era 70 – 80 dan 90 an ini.
Ada salah satu pasal di dalam UUD 1945 yang membolehkan ,setiap warga negara berhak menyampaikan pendapat di muka umum ,tentunya harus sesuai dengan peraturan yang ada .
Lagu Gundul Gundul pacul adalah Demontrasi Rakyat kepada Rajanya ( Pemimpin ) pada Jamannya.
Menurut kutipan dari buku Indonesia Pusaka , yang ditulis oleh DR Sopan Andrianto ,SE , M pd. memiliki makna sebagai berikut :
1.GUNDUL GUNDUL PACUL GEMBELENGAN , Berarti Seorang Pemimpin yang sudah tidak memiliki Mahkotanya , sedangkan untuk kata PACUL berasal dari singkatan papat kang ucul , yaitu Mata ,Telinga , Hidung serta Mulut .
Jadi bisa diartikan dari bait pertama dan juga kedua , Seorang Pemimpin yang sudah kehilangan atau sudah tidak memiliki Mahkotanya .maka Mereka juga kehilangan kehormatanya , sebagai Seorang Pemimpin .
Sedang kata GEMBELENGAN bermakna sikap Seorang Pemimpin yang berubah menjadi Congkak atau Sombong .
Jika menurut arti bahasa yang di gunakan , Gundul yaitu kepala tanpa Rambut bisa juga di sebut Botak , artinya tidak ada rambutnya ,kepala sendiri merupakan lambang Kehormatan dan Kemuliaan Seseorang ,sedangkan Rambut merupakan Mahkota , yaitu lambang Keindahan kepala , sehingga gundul memiliki arti kehormatan tanpa adanya Mahkota .
Sedangkan PACUL atau Cangkul adalah alat Petani yang terbuat dari lempengan besi , berbentuk segi empat , sehingga Pacul atau Cangkul melambangkan kawula Alit atau Kawula rendah dan kebanyakan para Petani .
Jika di satukan ” Gundul Pacul ” berarti Seorang Pemimpin yang sesungguhnya , bukan Pemimpin yang diberi Mahkota , namun Mereka adalah pembawa Pacul untuk mencangkul , Hal ini diupayakan untuk kesejahteraan Rakyatnya .
Ragil – 74.